Zat Termometrik
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik suatu zat. Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda yang dapat berubah akibat terjadinya perubahan suhu pada benda tersebut. Beberapa sifat termometrik suatu zat, anata lain sebagai berikut :
a. Perubahan wujud, misalnya es (padat) apabila dipanaskan, maka akan melebur menjadi air (zat cair)
b. Perubahan volume, misalnya apabila udara di dalam plastik tertutup direndam di air panas, maka akan memuai hingga plastik mengembang
c. Perubahan daya hantar listrik, misalnya apabila kabel (kawat penghantar listrik) dipanaskan, maka nyala lampu dalam rangkaian akan meredup karena daya hantar listrik kabel berkurang
d. Berubah warna, misalnya apabila sebagatang besi dipanaskan, maka besi akan berpijar.
Termometer yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari tabung kaca berisi zat cair. Salah satu sifat termometrik dari zat cair adalah adanya perubahan volume, yaitu memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Zat cair yang paling banyak digunakan untuk mengisi tabung termometer adalah alkohol dan raksa. Alkohol dan raksa dipilih karena memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan zat lainnya.
a. Kelebihan alkohol sebagi zat termometrik, antara lain:
1) Pemuaian teratur
2) Memiliki koefisien muai yang besar
3) Memiliki titik beku yang rendah, yaitu -115oC sehingga dapat digunakan mengukur suhu yang rendah
b. Kelemahan alkohol sebagai zat termometrik, antara laian:
1) Membasahi dinding kaca
2) Memiliki titik didih rendah, yaitu 80oC sehingga tidak dapat dihunakan untuk mengukur suhu tinggi
3) Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan suhu
c. Kelebihan raksa sebagai zat termometrik, antara lain :
1) Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat
2) Tidak membasahi dinding kaca
3) Pemuaiannya teratur
4) Mudah menyesuaikan dengan suhu sekitanya, dan
5) Titik didihnya tinggi, yaitu 357oC sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi
d. Kelemahan raksa sebagai zat termometrik, antara lain :
1) Raksa sangat mahal
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu kutub utara atau kutub selatan) karena titik bekunya tinggi
3) Raksa termasuk zat beracun sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah
Menentukan Skala pada Termometer
Bagaimanakah skala pada termometer dibuat? Skala pada termometer dibuat berdasarkan dua titik acuan, yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Pada umumnya, titik tetap bawah ditentukan berdasarkan titik lebur es murni (suhu es murni yang sedang mencair) pada tekanan 1 atmosfer. Sementara itu, titik tetap es ditentukan berdasarkan titik didih air murni (suhu air murni yang sedang mendidih) pada tekanan 1 atmosfer.
Ada empat macam skala termometer, yaitu sebagai berikut :
a. Skala Celcius
Skala Celcius dibuat oleh Anders Celcius (1710-1744). Anders Celcius menetukan titik tetap bawah bedasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atmosfer yang ditandai dengan angka 0oC. sementara itu, titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atmosfer yang ditandai dengan angka 100oC. Anders Celcius membagi rentang angka tersebut ke dalam 100 bagian skala dengan setiap bagian (skala) menunjukkan suhu sebesar 1oC
b. Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Titik tetap bawah pada skala fahrenheit ditentukan berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atmosfer yang ditandai dengan angka 32oF, sedangkan titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atmosfer yang ditandai dengan angka 212oF. Selanjutnya, rentang angka tersebut dibagi ke dalam 180 bagian (skala) dan setiap skala menunjukkan suhu sebesar 1oF
c. Skala Reamur
Skala Reamur dibut oleh Rene Antonie Ferchde Reaumur. Titik lebur es murni sebagai titik tetap bawah ditandai dengan angka 0oR dan titik didih air murni sebagai titik tetap atas ditandai dengan angka 80oR. Rentang antara kedua titik tetap tersebut dibagi menjadi 80 bagian(skala) dan setiap skala menunjukkan suhu sebesar 1oR
d. Skala Kelvin
Berbeda dengan skala yang lain, skala Kelvin dibuat berdasarkan batasan energi kinetik yang dimiliki oleh benda. Skala tersebut dibuat oleh Lord William Thomson Kelvin (1824-1907). Ia menetapkan skala nol mutlak sebesar -273oC, yaitu berdasarkan gerak partikel yang bertambah lambat dan berhenti pada suhu -273oC. dengan demikian, 0oK setara dengan -273oC atau 0oC setara dengan 273 K. Oleh karena itu, setiap suhu skala Kelvin sama dengan satu skala Celcius. Dengan kata lain, titik tetap bawah skala Kelvin adalah 273K dan titik tetap atasnya adalah 373K.
Jenis - jenis Termometer
a. Termometer maksimum-minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu udara sehari-hari. Termometer ini menggunakan raksa dan alkohol sebagai zat termometrik dalam tabung berbentuk U.
b. Termometer Klinik
Termometer klinik digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Termometer ini mempunyai skala 35-42oC sesuai dengan suhu tubuh manusia. Zat termometrik yang digunakan untuk mengisi tabung termometer ini adalah raksa.
c. Pirometer Optik
Pada umunya, alat ini digunakan oleh ilmuan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi
d. Termometer laboratorium
Termometer laboratorium biasanya digunakan untuk penelitian di labolatorium.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO