Selamat Datang di Blog ku, Enjoy in here | be a best person with physics | Jangan Lupa Isiin Buku Tamu nya yaak ^_^
Blogger Bertuah
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

Senin, 07 Maret 2011

KARAKTERISTIK MATAHARI



Matahari, bintang terdekat, memberikan energi untuk mempertahankan kehidupan di bumi. Karena kedekatannya, bintang ini menjadi sasaran ahli-ahli astronomi untuk menyelediki dan mengamati secara rinci roman (features) permukaan matahari. Sejak kajian matahari yang dimulai pada tahun 1610 yaitu jauh sebelum adanya fisika modern, maka penyelidikan awal ini sangat dibatasi oleh pengamatan posisi dan ukuran keistimewaan permukaan matahari (noda-noda matahari) yang sangat jelas ketika dilihat dalam cahaya tampak.

Jika kita memandang matahari ketika terbit dan terbenam atau melalui lapisan awan, maka matahari tampak seperti piringan yang pinggirnya jelas. Piringan matahari yang tampak jelas ini disebut fotosfer, lihat gambar 1. Dalam suatu kesempatan kita dapat melihat noda-noda (spots) hitam pada fotosfer. Cacat-cacat matahari ini disebut noda matahari yaitu area fotosfer yang dingin. Galileo mengamati noda-noda matahari dengan teleskopnya pada tahun 1610.

Gambar 1. Fotosfer, area gelap adalah noda-noda matahari

Diameter matahari sekitar 14 x 105 km atau 109 kali diameter bumi. Bayangkan bahwa bumi mempunyai ukuran sebuah uang logam kecil (picisan), maka matahari mempunyai diameter sekitar 2 m dan terletak pada jarak 200 m dari bumi yang berukuan koin tersebut, lihat gambar 2.

Gambar 2. Ukuran relatif matahari dan orbit Bulan

Massa matahari 333.400 kali massa bumi atau secara pendekatan 1,99 x 1030 kg. Dengan mengetahui ukuran dan massa matahari maka diperoleh densitas matahari rata-rata 1,41 g cm-3 yang lebih rendah seperempat kali dibandingkan densitas bumi rata-rata.

Diatas fotosfer terdapat lapisan khromosfer atau lapisan warna (sphere of color) yang tebalnya sekitar 16.000 km. Khromosfer menandai transisi dari fotosfer ke atmosfer matahari bagian luar. Bila bulan menghalangi (memblokir) cahaya matahari, maka korona menjadi tampak. Korona adalah atmosfer matahari bagian luar yang meluas sampai jutaan kilometer ke dalam angkasa. Korona dapat terlihat pada saat terjadi gerhana matahari. Kadang-kadang korona tampak mirip dengan bunga matahari, lihat Gambar 3.

Gambar 3. Korona ketika gerhana matahari total

READ MORE - KARAKTERISTIK MATAHARI
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Daur Batuan



BATUAN dan MINERAL

Sebelumnya telah diuraikan, bahwa litosfir atau kerak bumi terdiri dari batuan. Batuan (rock) mempunyai pengetian yang luas dan berbeda dengan batu (stone).

Batuan mencakup material yang membentuk litosfir atau kerak bumi, terdiri dari mineral-mineral pembentuk batuan.

Mempelajari batuan merupakan pengetahuan dasar untuk mempelajari geologi. Dengan mempelajari batuan dapat kita ketahui sifat dan sejarah bumi kita.

Kita jumpai disekeliling kita berbagai macam batuan. Dilihat dari sifat fisikanya mereka sangar beragam, baik warna, kekerasan, kekompakan, maupun material pembentuknya. Untuk membedakannya, dibuatlah pengelompokan. Pengelompokan yang paling sederhana adalah berdasarkan kejadiannya atau cara terbentuknya, atau genesanya menjadi tiga kelompok utama :

1. Batuan beku, terbentuk dari magma yang mendingin dan membenku

2. Batuan sedimen, merupakan batuan yang terbentuk dari sedimen yng diendapkan dan setelah mengalami proses geologi menjadi batuan sedimen.

3. Batuan metamorfosa atau batuan malihan. Batuan ini jika mengalami tekanan dan atau suhu yang tinggi akan berubah menjadi batuan metamorfosa, atau batuan malihan.

Daur batuan (rock cycle)

Daur batuan bearti melihat secara menyeluruh hubungan antar ilmu dalam geologi. Dengan mempelajari daur batuan dapat diketahui kejadian ketiga jenis batuan dan berbagai proses geologi yang menjadikan dari satu jenis batuan ke batuan yang lainnya.

Batuan pertama adalah batuan beku (igneous rock)terjadi akibat magma mendingin dan memadat. Proses ini dapat terjadi baik dibawah maupun diatas permukaan bumi.

Saat bumi mulai terbentuk, kulit luarnya masih berupa material yang meleleh yang kemudian mendingin dan megkristal secara bertahap dan membentuk kerak pertama yang terdiri dari batuan beku.

Batuan beku dipermukaan bumi bersentuhan langsung dengan atmosfer setiap saat, maka perlahan-lahan ia terdisintegrasi dan terdekomposisi. Proses ini disebut proses pelapukan (weathering). Material hasil rombakan ini, yang terlepas dari induknya, ditransport dan diendapkan oleh berbagai media, erosi, gravitasi, aliran air, gletsyer, angin atau gelombang sebagai sedimen atau endapan, ditempat yang rendah (laut), sebagai lapisan-lapisan mendatar.

Melalui proses litifikasi, yang artinya berubah menjadi batuan, sedimen ini menjadi batuan sedimen. Jika batuan sedimen berada jauh di bawah permukaan bumi atau terlibat dalam dinamika pembentukan pegunungan (orogenesa), ia akan dipengaruhi oleh tekanan yang besar dan suhu yang cukup tinggi. Akibatnya batuan sedimen metamorfosa atau batuan malihan.

Dan bila batuan metamorfosa berada pada tekann dan suhu tinggi ia akan melebur dan menjadi magma. Perulangan atau daur tersebut tidaklah selalu demikian, akan tetapi ada penyimpangan – penyimpangan. Misalnya batuan beku disamping tersingkap di permukaan, dapat juga dipengaruhi oleh panas dan tekanan tinggi jauh dibawah permukaan bumi, akan menjadi batuan metamorfosa, bahkan dapat melebur kembali menjadi magma. Sebaliknya batuan sedimen dan batuan metamorfosa bila berada di atas permukaan bumi akan mengalami proses pelapukan dan erosi, seperti pada daur batuan dibawah ini.

Gambar. Daur Batuan

READ MORE - Daur Batuan
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Buat temen-temen yang mungkin kesulitan dan ingin bertanya masalah pekerjaan rumah atau tugas nya, kita bisa SHARE disini :):) sebisa mungkin saya akan membantu :) silahkan Chat with me di Yahoo Messanger :):) Jangan sungkan ya, saya gak gigit koq :):)

Kontributor

Pengikut